Senin, 25 Juli 2011

KTI Sendy Firmansyah PDF

i
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP
REMAJA PUTRI SMP KARTIKA –II 3
TENTANG MENARCHE
TAHUN 2010
Oleh :
SINDI FIRMANSYAH
NIM. 2008.0359
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LAHAT
AKADEMI KEPERAWATAN PEMDA LAHAT
TAHUN 2010
DITERIMA / DISETUJTII DAI{ UNTT]K DIPERTAHANKAI\
PEMBffiBING
MENGETAHT'I
Nip. 197 811 081 99703 1001
t2121987432049
ffi \b*-#
ii
iii
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi
Keperawatan Pemda Lahat dan diterima untuk Memenuhi SebagianSyarat
Guna memperoleh Gelar Madya Keperawatan
Pada tanggal 13 s/d 14 Juli
Dewan Penguji :
1. Eka Haryanti S.Pd M. Kes (....................)
Nip. 19740329 199803 2 2002
2. Kamesyworo S.ST (....................)
Nip. 197304 26 199703 1 006
3. NS Silpi Widiastuti S.Kep (....................)
Mengesahkan
Direktur Akademi Keperawatan Pemda Lahat
ERI FAUZIAH S.Pdi
NIP. 196412121987032009
iv
MOTTO :
 “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesunggunya allah bersama orang -arang yang
beriman”. ( Al- Baqarah : 153 ).
 Kesalahan dan kehilapan masa lalu bukanlah awal dari kemunduran tapi merupakan pedoman
langkah dalam kedewasaan berfikir dan bertindak.
 Sentuhan kasih saying ibuku bagai titik air penyejuk hatiku yang membawa kedalam sanubari.
KARYA INI KU PERSEMBAHKAN :
 Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunianya
 Ayahanda ( Yansah ) dan ibunda ( Susilawati ) yang tercinta
Melalui perjuangan yang berat diantara tetesan keringatmu membantu sekuat
tenaga demi keberhasilan anakmu dan melalui gema do’amu kehadiratmu Ilahi Robbi
akhirnya kupersembahkan keberhasilan kepadamu.
 Wawanda ( Hairunsyah ) sekeluarga besar yang telah memberikan semangat dan
dukungannya.
 Teman – temanku kamar 7 ( Hamidiansyah, Frengky, Imawan, Jon dan
Yurisman ).
 Anak-anak Aksema dan Aksemania serta anak pelamboyan ( Ria, Elis, Veni, Verda
dan Verna ) yang telah memberi dukungan serta motivasi.
 Dosen pembimbing Bapak NS Abdul Somad S. Kep M. Kes yang telah memberikan
bimbigan sehingga KTi ini dapat diselesaikan.
 Teman-teman sealmamater angkatan VII
v
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri SMP Kartika –II 3
Tentang Menarche Tahun 2011
SINDI FIRMANSYAH, NS ABDUL SOMAD S. KEP M. KES
Xiii, 37 Halaman, 3 Tabel, 1 Bagan, 7 Lampiran
ABSTRAK
Jumlah peduduk Indonesia sejak lama diketahui berada diposisi 4 dunia dan 3 di asia. Jumlah
penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 jiwa yang terdiri
dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan.Laju pertumbuhan penduduk Indonesia
sebesar 1,49 % per tahun ( BPS pusat 2010 ). Berdasarkan data statistik selama sensus penduduk
kabupaten Lahat tahun 2010 didapat secara hitungan manual maka pertumbuhan penduduk
dikabupaten lahat naik 7,85 % hal ini setelah dilihat dari data terdahulu, jumlah penduduk
kabupaten Lahat tahun 2010 berjumlah 368.380 jiwa. Data tahun 2009 jumlah penduduk
kabupaten Lahat sebanyak 341.556 dengan jumlah remaja yang berumur 10-14 tahun sebanyak
15.202 jumlah remaja putri dan 17.335 jiwa penduduk laki-laki serta jumlah remaja yang
berumur 15-19 tahun sebanyak 16.575 jiwa penduduk laki-laki dan 13.654 jiwa penduduk
perempuan ( BPS Lahat 2009). Tujuan penelitian ini diketahuinya gambaran pengetahuan dan
sikap remaja putri SMP Kartika –II 3 Lahat tentang Menarche tahun 2011. Penelitian ini
menggunakan Nonprobability sampling dengan pendekatan Quota Sampling. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh remaja putri SMP Katika Lahat kelas VII, VIII dan IX, sedangkan
sampel yang diambil berjumlah 54 responden. Dari hasil analisa didapat Gambaran pengetahuan
29 responden ( 53,70 % ) adalah tidak baik dan 25 responden ( 46, 30 % ) adalah baik. Gambaran
sikap siswi yang belum Menarche adalah 16 responden (55,17 %) tidak mendukung dalam
menerima Menarche dan 13 responden ( 44,83 ) mendukung dalam menerima Menarche.
Gambaran sikap siswi yang sudah Menarche adalah 13 responden (52,00 %) tidak mendukung
dalam menerima Menarche dan 12 responden ( 48,00) mendukung dalam menerima Menarche.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri
SMP Kartika – II 3 lahat kurang. Diharapkan para guru khususnya guru biologi dapat
memberikan pelajaran ektra tentang masa pubertas khususnya tentang Menarche dan diharapkan
agar bekerja sama dengan orang tua siswa untuk lebih memperhatikan dan mengarahkan para
remaja dalam masa perkembangannya agar tidak salah mengartikan banyaknya informasi yang
diterima.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap dan Menarche.
Sumber : 8 ( 1995-2010 )
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “ Hubungan kepatuhan minum obat dengan
lamanya hari rawat pada pasien fraktur di Rumah Sakit Daerah Lahat.
Karya tulis ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyarat dalam
menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan di Akademi Keperawatan Pemda Lahat.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr H Muzakir M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat.
2. Ibu Eka Haryanti Spd, M. Kes selaku Direktur Akademi Keperawatan Pemda Lahat.
3. Bapak Ns Abdul Somad S.Kep M.Kes selaku pembimbing dalam penyusunan karya tulis
ilmiah yang telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan
memberikan petunjuk serta saran-saran sehinggs selesainya karya tulis ini.
4. Kepala Sekolah SMP Kartika –II 3 beserta staf dewan guru.
5. Seluru Staf Dosen yang telah memberikan bimbingan selama penulis mengikuti pendidikan
di Akademi Keperawatan Pemda Lahat.
6. Siswa dan Siswi SMP Kartika –II 3 Lahat
7. Orang tuaku tersayang dan keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan doa
didalam menyelesaikan karya tulis ini.
8. Rekan-rekan Almamaterku yang tercinta
vii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih
terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang
sifatnya membangun untuk menyempurnakan karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap kiranya karya tulis ini akan berguna bagi peenulis dan umumnya bagi
pembaca.
Lahat, Maret 2011
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………….................. i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. iii
ABSTRAK..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar elakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum............................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................ 5
1.4.1 Peneliti........................................................................ 5
1.4.2 SMP Kartika –II 3 Lahat............................................ 5
1.4.3 Pendidikan.................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Menarche
1. Pengertian Menarche........................................................ 6
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi menarche................... 7
3. Haid.................................................................................. 8
4. Fakta-fakta mengenai Haid.............................................. 8
5. Siklus Haid....................................................................... 9
6. Fase-fase Siklus Haid....................................................... 9
ix
B. Remaja
1. Pengertian Remaja........................................................... 11
2. Tugas-tugas Perkembangan Remaja................................ 13
C. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan................................................... 14
2. Tingkat Pengetahuan....................................................... 14
D. Sikap
1. Pengertian Sikap.............................................................. 16
2. Komponen Sikap............................................................. 16
3. Tingkatan Sikap............................................................... 17
E. Hasil Penelitian Terdahulu.......................................................... 18
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep......................................................................... 19
3.2 Definisi Operasional..................................................................... 20
BAB IV METODELOGI PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 22
4.2 Populasi Penelitian....................................................................... 22
4.3 Sampel Penelitian......................................................................... 23
4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.4.1 Lokasi Penelitian........................................................ 24
4.4.2 Waktu Penelitian......................................................... 24
4.5 Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data
4.5.1 Tehnik Pengumpulan Data............................................ 24
4.5.2 Instrumen Pengumpulan Data....................................... 24
4.6 Tehnik Pengumpulan Data........................................................... 25
4.7 Tehnik Analisa Data..................................................................... 25
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian............................................ 26
5.2 Hasil Penelitian
A. Tingkat Pengetahuan.......................................................... 30
B. Sikap................................................................................... 31
x
BAB VI PEMBAHASAN
1. Pengetahuan................................................................................. 33
2. Sikap............................................................................................. 34
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN........................................................................... 36
B. SARAN....................................................................................... 36
KOESIONER
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
5.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche……….. 30
5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri yang Belum Menarche…… 31
5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri yang Belum Menarche…… 32
5.4 Rincian responden yang belum mengalami Menarche dan belum Menarche. 32
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
3.1 Kerangka Konsep……………………………………………………… 19
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
1. Surat Izin Pengambilan Data
2. Surat Rekomendasi Pengambilan Data
3. Lembar Info Konsen
4. permohonan Menjadi Responden
5. Lembar Kuesioner
6. Lembar Konsul
7. Lembar Pengajuan Judul
1
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah peduduk Indonesia sejak lama diketahui berada diposisi 4 dunia dan 3
di asia. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak
237.556.363 jiwa yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783
perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 % per tahun
( BPS pusat 2010 ).
Penduduk Sumatera Selatan sebesar 6,7 juta jiwa dengan penduduk asli
Sumatera Selatan terdiri dari kelompok-kelompok etnis dengan berbagai bahasa
dan logat bahasa lokal. Kelompok-kelompok etnis dan suku dimaksud adalah
Palembang, Ogan komering, Semendo, Pasemah, Gumai, Lintang, Musi rawas,
Meranjat, Kayu agung, Ranau, Kisam dan lain-lain (BPS Sumatera Selatan 2010).
Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang
sering disebut masa pubertas yaitu masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami perubahan fisik, emosional dan
sosial sebagai ciri dalam masa pubertas. Dan dari berbagai ciri pubertas tersebut,
menarche merupakan masalah yang mendasar antara pubertas pria dan pubertas
wanita. Menarche adalah saat haid / menstruasi yang datang pertama kali yang
merupakan sebenarnya puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada
2
seorang remaja putri yang sedang menginjak dewasa dan sebagai tanda bahwa ia
sudah mampu hamil.
Usia remaja putri saat mengalami menstruasi menarche bervariasi lebar, yaitu
antara usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata pada usia 12,5 tahun. Statistik
menunjukan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, kedang gizi dan
kesehatan umum. ( Sarwono, 2005 ).
Peristiwa ini merupakan pertumbuhan dan perkembangan tanda seks skunder
wanita itu. Tanda seks skunder wanita meliputi pertumbuhan rambut dengan
patrun/pola tetentu pada ketiak, rambut monpeneris (rambut kemaluan ),
pertumbuhan buah dada, pertumbuhan distribusi jaringan lemak terutama pada
pinggang wanita. Dari sudut perasan kewanitaan suda memperhatikan jasmani
dan kecantikan, mulai ingin di puja dan memuja seseorang karena jatuh cinta.
Masa pacaran ini yang penting diperhatikan oleh orang tua karena sejak masa
mestruasi pertama berarti ada kemungkinan untuk hamil bila berhubungan dengan
lawan jenisnya.(Manuaba, 1998 ).
Sebab itu, sosialisasi program kesehatan reproduksi dikalangan remaja harus
lebih pada menanamkan kesadaran akan arti pentingnya kesehatan reproduksi.
Mengingat masih banyak keluarga atau orang tua yang tidak memberi cukup
ruang kepada anak-anaknya untuk bertanya tentang kespro. Juga agar remaja
memiliki pemahaman tentang kesehatan reproduksi dari sisi medis tentunya.
3
Menurut Keputusan Mentri Republik Indonesia Nomor
1475/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Kesehatan
Kabupaten/Kota menargetkan 80 % untuk cakupan pelayanan kesehatan remaja.
Berdasarkan data statistik selama sensus penduduk kabupaten Lahat tahun
2010 didapat secara hitungan manual maka pertumbuhan penduduk dikabupaten
lahat naik 7,85 % hal ini setelah dilihat dari data terdahulu, jumlah penduduk
kabupaten Lahat tahun 2010 berjumlah 368.380 jiwa. Data tahun 2009 jumlah
penduduk kabupaten Lahat sebanyak 341.556 dengan jumlah remaja yang
berumur 10-14 tahun sebanyak 15.202 jumlah remaja putri dan 17.335 jiwa
penduduk laki-laki serta jumlah remaja yang berumur 15-19 tahun sebanyak
16.575 jiwa penduduk laki-laki dan 13.654 jiwa penduduk perempuan ( BPS
Lahat 2009 ).
Di SMP Kartika-II lahat terdapat 180 remaja putri. Dari hasil prasurvei
terhadap 60 siswi SMP Kartika-II sebanyak 50 orang siswi yang belum perna
mendapat informasi tentang menarche ( haid pertama ) dan 10 orang menyatakan
sudah pernah mendapatkan informasi tentang menarche oleh ibu mereka.
Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian
tentang bagaiman gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang
menarche di SMP Kartika-II lahat.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis mengambil
rumusan masalah sebagai berikut: bagaimana gambaran pengetahuan dan
sikap remaja putri tentang menarche di SMP Kartika-II lahat tahun 2010.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri
tentang menarche di SMP Kartika-II lahat.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan remaja putri tentang
menarche di SMP Kartika-II lahat
b. Untuk memperoleh gambaran sikap remaja putri tentang menarche
di SMP Kartika-II lahat
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam menerapkan
ilmu pengetahuan yang telah didapat khususnya pada mata kuliah
keperawatan komunitas, metode penelitian dan reset keperawatan.
1.4.2 Bagi SMP Kartika-II Lahat
Sebagai masukan informasi bagi sekolah mengenai gambaran
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche. Sehinggga bisa
5
memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi bagi para murid
terutama siswi SMP kartika-II lahat.
1.4.3 Bagi pendidikan
Sebagai umpan balik terhadap penerapan teori sistem serta hasil yang
nyata bagi mahasiswa guna meningkatkan mutu pendidikan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Menarche
1. Pengertian Menarche
Menarche didefinisikan sebagai pertama kali menstruasi, yaitu keluarnya
cairan darah dari alat kelamin wanita berupa luruhnya lapisan dinding dalam
rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Sudah lebih dari setengah abad
rata-rata usia menarche mengalami perubahan, dari usia 17 tahun, menjadi 13
tahun, secara normal menstruasi awal terjadi pada usia 11 – 16 tahun (Kartono,
1992).
Menarche adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali pada seorang
remaja putri yang baru menginjak dewasa ( Llewellyn-Jones, 2005 )
Usia remaja putri pada waktu mengalami minarche bervariasi lebar, yaitu
antara usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata terjai pada usia 12,5 tahun. Menarche
yang terjadi sebelum usia 8 tahun disebut menstruasi precox ( Sarwono, 2005 ).
Seiring dengan perubahan pola hidup saat ini ada kecenderungan anak
perempuan mendapatkan mensteruasi pertama kali usianya makin lebih muda.
Ada dua faktor yang menyebabkan datangnya mensteruasi lebih dini, yaitu faktor
internal dan eksternal. Foktor internal biasanya terjadi karena adanya ketidak
seimbangan hormonal yang dibawah sejak lahir. Kondisi ini kemudian dipicu oleh
faktor eksternal, seperti makanan ( terutama junkfood ), lingkungan yang moder
serta tigkat kemakmuran masyarakat disuatu daerah.
7
Kejadian yang penting dalam pubertas adalah pertumbuhan badan yang cepat,
timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, menarche dan perubahan psikis. Menarche
merupakan perbedaan yang mendasar antara pubertas pria dan wanita. Pengaruh
peningkatan hormon yang pertama-tama nampak adalah perubahan pada anak
yang lebih cepat terutama pada ekstermitasnya, dan badan lambat laun mendapat
bentuk sesuai dengan jenis kelamin.
Perkembangan dalam bidang rohani adalah penyesuaian diri dalam alam
terlindung serta aman menuju ke arah alam berdiri sendiri dan bertanggung jawab,
dari alam pikiran egosentrik ke arah alam pikiran yang lebih matang.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menarche
Menurut Wiknjosastro (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi menarche ada 3
yaitu sebagai berikut :
a. Faktor keturunan
Saat timbulnya menarche juga kebanyakan ditentukan oleh pola dalam
keluarga. Hubungan antara usia menarche sesama saudara kandung lebih
erat dari pada antara ibu dan anak perempuannya.
b. Keadaan gizi
Makin baiknya nutrisi mempercepat usia menarche. Beberapa ahli
mengatakan anak perempuan dengan jaringan lemak yang lebih banyak,
lebih cepat mengalami menarche dari pada anak yang kurus.
8
c. Kesehatan umum
Badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang anak gadis seperti
penyakit kronis, terutama yang mempengaruhi masukkan makanan dan
oksigenasi jaringan dapat memperlambat menarche. Demikian pula obatobatan.
3. Haid
Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus disertai
pelepasan endometrium. Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada 1-2 hari yang
diikuti darah sedikit-sedikit kemudian ada yang 7-8 hari. Pada setiap wanita
lamanya haid itu tidak tetap ( Sarwono, 2005 ).
Haid bukanlah sebuah penyakit. Haid merupakan puncak dari serangkaian
perubahan yang terjadi pada seorang remaj putri yang sedang menginjak dewasa
dan sebagai tanda bahwa ia sudah mampu hamil ( Llewellyn-Jones, 2005 ).
4. Fakta-fakta mengenai haid
Selama dua hari sebelum haid belum dimulai, banyak wanita merasa tidak
enak badan. Mereka mengalami pusing-pusing, perut kembung, letih atau mudah
tersingung dan mungkin merasakan tekanan daerah pinggul. Pada dasarnya
gejalah hilang setelah haid dimulai. Haid biasanya berlangsung 3 sampai 7 hari
dan rata-rata jumlah kotoran haid yang keluar adalah 30 ml, meskipun ada yang
kurang dan lebih. Kehilangan darah atau cairan lebih dari 80 ml merupakan hal
9
tidak wajar. Biasanya disertai kehilangan massa darah. Haid biasanya terjadi
setiap 22 atau 35 hari, tapi setiap wanita mempunyai pola masing-masing.
( Llewellyn-Jones, 2005 ).
5. Siklus Haid
Siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya
haid berikutnya. Panjang siklus haid yang normal atau dianggap siklus haid yang
klasik ialah 28 hari ditambah atau dikurang 2-3 hari ( Sarwono, 2005 )
Pada dasarnya siklus haid pada setiap wanita bervariasi, karena kadar hormon
estrogen yang diproduksi oleh stiap tubuh wanita berbeda. Menarche yang diikuti
haid yang tidak teratur karena folikel Graaf belum melepaskan ovum disebut
ovulasi. Tetapi lamanya sekitar 4 sampai 6 tahun sejak menarche, pola haid suda
terbentuk dengan siklus haid yang lebih teratur ( Llewellyn-Jones, 2005 ).
6. Fase-fase dalam siklus haid adalah sebagai berikut
a. Fase Menstruasi
Berlangsung sekitar 3-4 hari. Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari
dindig uterus disertai perdarahan. Hanya yang tertinggal stratum basele. Darah
haid mengandug darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalam
hemolisis atau aglutinasi , sel-sel epitel dan stroma yang mengalami disentegrasi
dan otolisis, dan sekret dari uterus, serveks, dan kelenjar-kelenjar vulva.
10
b. Fase regenerasi
Fase ini berlangsung hari ke empat menstruasi, luka bekas pelepasan
endometrium sebagian besar berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh
epitel selaput lendir endometrium. Sel basalis mulai berkembang , mengalami
mitosis dan kelenjar endometrium mulai tumbuh kembali.
c. Fase proliferasi
Berlangsung sejak hari ke 5 sampai 14. Pada fase ini endometrium tumbuh
menjadi setebal 3,5 mm.
Dalam fase regenerasi sampai proliferasi, endometrium dipengaruhi oleh
hormon estrogen dan sejak ovulasi korvus luteum mengeluarkan hormon
estrogin dan progesteron yang mempengaruhi terjadinya fase sekresi.
d. Fase sekresi
Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke 14 sampai hari ke
28. dalam fase ini tebal endometrium tetap, hanya kelenjarnya lebih berkelokkelok
dean mengeluarkan sekret. Sel endometrium mengandung banyak
glikogen, protein, air dan mineral untuk persiapan menerima inplantasi dalam
memberikan nutrisi pada zigot ( Sarwono, 2007 ).
11
B. Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa,
diawali dengan masa puber, yaitu : proses perubahan fisik yang ditandai dengan
kematangan seksual, kognisi, dan psikososial yang saling berkaitan satu dengan
yang lainnya ( Papila, 2001 ).
Batasan usia remaja adalah usia 12-23 tahun. Berdasarkan tingkatan sekolah,
siswa SLTP berusia sekitar 12-15 tahun disebut remaja awal. Siswa SMU berusia
sekitar 15-18 tahun disebut remaja menengah. Mahasiswa berusia sekitar 18-23
tahun disebut remaja akhir ( Ali Samil, 2000 ).
Menurut kesepakatam Persatuan Bangsa-Bangsa ( PBB), pada tahun 1974,
WHO memberikan definisi remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam konsep
tersebut ditemukan 3 kriteria, yaitu : biologik, psikologik, da sosial ekonomi,
sehingga secara bertahap berbunyi :
1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda
seksual sekunder sampai ia mencapai kematangan seksual.
2. individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari
kanak-kanak sampai dewasa.
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yag relatif lebih mandiri.
Jadi, remaja merupakan anak tanggungan karena remaja sudah tidak lagi anakanak
tetapi belum bisa disebut sebagai orang dewasa. Pada masa usia ini remaja
mengalami peralihan dari mas anak-anak ke masa dewasa.
12
Remaja juga disebut sebagai generasi muda penerus bangsa. Potensi remaja
sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu bangsa. Remaja adalah calon
pemimpin, penerus dan pengelola bangsa. Jika remaja sudah tidak peduli dengan
masa depannya, maka negaranya bisa hancur ( Sukoharjo, 2000 ).
Terjadinya pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan
organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga
mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan itu ditandai dengan
munculnya tanda-tanda sebagai berikut: tanda-tanda seks primer, yaitu yang
berhubungan langsung dengan organ seks yaitu terjadinya haid pada remaja puteri
(menarche) dan terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki (Depkes RI, 2001).
Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan
fisik yang meliputi :
1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi sensitif (mudah menangis,
cemas, frustasi dan tertawa; agresif dan mudah bereaksi terhadap
rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya mudah berkelahi.
2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi: mampu berpikir
abstrak, senang memberi kritik, ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga
muncul perilaku ingin mencoba-coba (Depkes RI, 2001).
13
2. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja
Pada setiap tahapan usia mempunyai tujuan untuk mencapai suatu kepandaian,
keterampilan, pengetahuan, sikap, dan fungsi tertentu, sesuai dengan kebutuhan
pribadi yang timbul dari dalam dirinya sendiri dan tuntunan yang datang dari
masyarakat sekitarnya.
Pada remaja, tugas perkembangan itu, menurut Robert Havighurst adalah :
1. Menerima kondisi fisiknya dan memanfaatkan tubuhnya secara efiktif
2. Menerima hubungan yang lebih matang dari teman yang sebaya dari jenis
kelamin yang mana pun.
3. Menerima peran jenis kelamin masing-masing ( laki-laki dan perempuan )
4. Berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap orang tua
dan orang dewasa lainnya.
5. Mempersiapkan karier ekonomi
6. Mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
7. Merencanakan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab
8. Mencapai sistem nilai dan etika tetentu sebagai pedoman tingkah
lakunya.
14
C. Pengetahuan
1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan ( knowledge ) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar
menjawab pertanyaan ”what” , misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan
sebagainya. ( Notoatmojo, 2010 ).
Pengetahuan adalah hasil dari tau dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia yaitu : penglihatan, penciuman, rasa dan raba ( Notoatmojo, 2010 ).
2. Tingkatan Pegetahuan
Pengetahuan mempunyai tingkatan yaitu
a. Tahu ( know )
Yaitu kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, termasuk diantaranya adalah mengingat kembali ( recall )
terhadap suatu yang spesifik dari suatu bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima.
b. Memahami (comprehetion )
Yaitu suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui dan dapat mengenterpentasikan materi tersebut secara benar.
c. Menerapkan ( application )
Yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada suatu
kondisi atau situasi yang riil ( sebenarnya )
15
d. Analisis ( analysis )
Yaitu kemampuan untuk menyebarkan materi suatu objek kedalam
komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut
dan masih ada kaitannya satu dengan yang lainnya.
e. Sintesa ( Synthesis )
Yaitu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian
didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi ( evaluation )
Yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian menggunakan kriteria-kriteria
yang telah ada, misalnya dapat mebandingkan, menaggapi pendapat dan
menafsirkan sebab-sebab suatu kejadian ( Notoatmojo, 2003 )
D. Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap sesuatu
stimulasi atau obyek. Manifestasi sikap itu tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari prilaku yang tertutup. Sikap itu merupakan
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif
tertentu ( Notoadmojo, 2007 )
16
2. Komponen Sikap
Adapun komponen yang saling bersama-sama membentuk sikap yang utuh
( total attitud ) yaitu :
a. Kognitif ( cognitive )
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang
benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan
menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek
tertentu.
b. Afektif ( affictive )
Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek
sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang
dimiliki obyek tertentu.
c. Konatif (conative )
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap
menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan
yang ada dalam diri sesorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi
(Notoatmojo, 1997 ).
17
3. Tingkatan sikap
Berbagai tingkatan dalam pembentukan sikap yaitu :
a. Menerima ( receiving )
Pada tingkat ini, seseorang sadar akan kehadiran sesuatu dan orang
tersebut akan menjelaskan sikap seperti mendengarkan, menghindari, atau
menerima keadaan tersebut.
b. Merespon ( responding )
Yaitu memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan.
c. Menghargai ( valuving )
Sikap individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan suatu masalah.
d. Bertanggung Jawab ( Responsible )
Rasa tanggung jawab dan siap menangung segalah resiko atas segala
sesuatu yang telah dipilihnya (Notoatmojo, 2007 ).
18
E. Hasil Penelitian Terdahulu
Berdasakan penelitian terdahulu oleh Addy A 25 agustus 2009, tentang
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Menarche didapat :
Gambaran pengetahuan remaja putri tentang menarche secara keseluruhan masuk
dalam kategori tidak baik yaitu 56,91 % disebabkan kurang mendapat informasi
yang jelas tentang menarche sedangkan gambaran sikap termasuk dalam kategori
tidak mendukung yaitu 52,29 % karena dipengaruhi oleh pengetahuan yang
kurang.
19
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara
konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang
akan dilakukan ( Notoadmojo, 2005 ). Variabel dependen ( Menarche ) maupun
variabel independen ( pengetahuan dan sikap remaja putri ) melalui penelitian
yang akan dilakukan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Independen Variabel Dependen
Pengetahuan remaja Putri
Menarche
Sikap Remaja Putri
20
z
3.2 Definisi Oprasional
3.2.1 Variabel Dependen
Menarche
a. Pengertian : Haid yang datang pertama kali pada remaja
b. Cara ukur : Wawancara
c. Alat ukur : Kuesioner
d. Hasil Ukur : - Pernah menarche
- Tidak pernah menarche
e. Skala ukur : Ordinal
3.2.2 Variabel independen
1. Pengetahuan
a. Pengertian : Kemampuan responden dalam menjawab kuesioner yang
diberikan
b. Cara Ukur : Wawancara
a. Alat Ukur : Kuesioner
b. Hasil Ukur : 1. Baik ( Jika 75 % jawaban benar dari 15 pertanyaan )
2. Kurang ( Jika < 75 % jawaban benar dari 15
Pertanyaan)
c. Skala : Ordinal
21
z
2. Sikap
a. Pengertian : Prilaku dalam menerima menarche
b. Cara Ukur : Angket
c. Alat Ukur : Kuesioner
d. Hasil Ukur : 1. Positif ( Jika responden menjawab ya > 6 dari 10
Pertanyaan )
2. Negatif (Jika responden menjawab tidak ≤ 6 dari 10
Pertanyaan )
e. Skala : Ordinal
3. Remaja putri
a. Pengertian : Usia beranjak dewasa pada anak perempuan ( umur 12-17
tahun )
b. Hasil Ukur : - Pernah menarche
- Tidak pernah menarche
22
z
22
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian adalah pola rencana kegiatan penelitian yang disusun
sedemikian rupa untuk menjawab penelitian. Rencana penelitian yang
digunakan adalah penelitiam diskriptif dimana penelitian hanya untuk
mengetahui gambaran tentang tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri
terhadap menarche secara obyektif tanpa menganalisis lebih lanjut.
Penelitian diskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan
tujuan utama membuat gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif.
( Notoatmojo, 2005 )
4.2 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau keseluruhan objek yang
diteliti dan memiliki sifat-sifat yang sama ( Notoatmojo, 2003 ).
Populasi adalah subyek yang memenuhi keriteria yang telah ditetapkan
( Nursalam, 2003 ).Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh remaja putri kelas VII, VIII dan IX SMP Kartika –II 3 lahat yang
memiliki rentang usia antara 12-17 tahun, dimana rentang usia ini menurut Ali
Salim masuk kedalam remaja awal, yang berjumlah 120 orang siswi dengan
rincian sebagai berikut :
23
a. Siswi kelas VII ada 42 orang
b. Siswi kelas VIII ada 38 Orang
c. Siswi kelas I X ada 40 Orang
4.3 Sample Penelitian
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yag diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi ( Notoatmojo, 2005 ). Sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri atau siswi SMP Kartika II 3
lahat kelas VII, VIII dan IX pada tahun 2011.
N
n =
1 + N ( d² )
120
n =
1 + 120 ( 0,1 ² )
120
n =
2,2
n = 54 orang
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d = Tingkat Signifikasi ( d = 0,1 )
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling,
pengambilan sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah
anggota sampel secara quota atau jatah. Tehnik sampling ini digunakan
24
pertama-tama menetapkan berapa besar jumlah sampel yang diperlukan atau
menetapkan quantum ( jatah ). Kemudian jumlah atau quantum itulah yang
dijadikan dasar untuk pengambilan unit sampel yang digunakan ( Notoatmojo,
2005 ).
4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.4.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Kartika II 3 Lahat
4.4.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan april sampai mei 2011.
4.5 Tehnik dan Instrumen Pengumpula Data
4.5.1 Tehnik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data sikap dan pengetahuan siswi melalui wawancara menggunakan
daftar pertanyaan berupa kuesioner.
2. Data sekunder
Diperoleh melalui Dinas Pendidikan Kabupaten, Badan Pusat Statistik
Kabupaten dan SMP Kartika -II 3 lahat.
4.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dengan kuesioner sebagai pedoman wawancara.
25
4.6 Tehnik Pengolahan Data
Setelah terkumpulnya data melalui kuesioner, maka dilakukan tahap pengolahan
data yang melalui beberapa tahapan sebagai berikut.
a. Pengeditan ( Editing )
Pada tahap ini, penulis melakukan penilaian terhadap data yang diperoleh
kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam pengisiannya.
b. Pengkodean ( Coding )
Setelah diakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode tertentu pada
tiap-tiap data sehingga memudakan dalam menganalisis data.
c. Skor ( Scorsing )
Pada tahap ini, untuk variable pengetahuan, hasil ukurnya jika jawaban benar
diberi nilai 1 dan jika salah nilainya 0. untuk varibel sikap untuk kategori
favorable hasil ukurnya bila SS = 4, S = 3, TS = 2 dan STS = 1. Sedangkan
pada unfavorable bila SS = 1, S = 2, TS = 3 dan STS = 4.
d. Pengolahan ( Tabulating )
Setelah dilakukan pengkodean dan scorsing pada semua data selanjutnya data
diolah secara manual.
4.7 Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat,
dimana secara menyeluruh data yang sejenis atau mendeteksi digabungkan,
yang kemudian dibuat table distribusi frekuinsi untuk dipresentasikan.
26
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran umum tempat penelitian
1. Lokasi
SMP kartika –II 3 lahat beralamatkan Jl. Kapten Zen Ali pasar lama lahat,
diatas tanah berukuran ± 1 hektar.
2. Berdiri
a. Awal tahun 1986
1. Jumlah lokal belajar : 11 ruang
2. Jumlah kantor kepala sekolah : 1 ruang
3. Jumlah kantor wakil kepala sekolah : 2 ruang
4. Jumla kantor guru : 1 ruang
5. Jumlah kantor tata usaha : 1 ruang
6. Jumlah wc kepalah sekolah : 1 ruang
7. Jumlah wc tata usaha : 1 ruang
8. Jumlah wc siswa : 3 ruang
9. Jumlah laboratorium : 1 ruang
10. Jumlah perpustakaan : 1 ruang
27
b. Tambahan bagunan
- Tahun 2009 -2010 lokal belajar : 2 kelas
3. Nama
a. Tahun 1986-2000 : SMP Candra Kirana
b. Tahun 2000- sekarang : SMP Kartika – II 3 Lahat
4. Visi dan Misi SMP Kartika –II 3 lahat
Visi : Terwujudnya generasi muda yang unggul dalam prestasi, iptek dan
Imtaq.
Misi :
1. Peningkatkan kegiatan pembelajaran dan bimbingan secara efiktif
2. Mampu bersaing masuk sekolah kejenjang yang lebih tinggi
3. Berprestasi di bidang olaraga dan kesenian
4. Meningkatkan seni baca tulis Al-Qur’an
5. Menumbuhkan bakat, kreatifitas dan motivasi siswa
6. Membudayakan disiplin kebersihan, sopan santun dan berbudi luhur
Selain memberikan materi pelajaran sesuai kurikulum, SMP kartika – II lahat juga
mengadakan kegiatan ektrakulikuler yang dapat diikuti oleh seluruh siswanya yaitu
Olaraga, PMR ( Palang Merah Remaja ), Paskibraka ( Pasukan Pengebar Bendera
Pusaka ) , Rohis dan Dram band.
28
5. Ketenagaan
Untuk data jumlah tenaga di SMP katika -II lahat terdiridari :
a) Kepala sekolah : 1
b) Wakil : 3
c) Guru : 25
d) Tenaga tata usaha : 4
6. Jumlah siswa
a) Kelas VII : 98 siswa
b) Kelas VIII : 176 siswa
c) Kelas IX : 130 siswa
Jumlah : 404 siswa
7. Karakteristik responden
Rata-rata usia responden dalam penelitian ini adalah 12-16 tahun, yang terdiri dari
kelas VII, VIII dan IX. Siswi yang sudah mengalami menarche berjumlah 25 orang
dan yang belum berjumlah 29 orang.
( Profil SMP Kartika – II 3 Lahat )
No Kelas Menarche Belum Menarche Jumlah
1 Kelas VII 2 Orang 15 Orang 17 Orang
2 Kelas VIII 10 Orang 12 Orang 22 Orang
3 Kelas IX 12 Orang 3 Orang 15 Orang
Jumlah Sampel 54 Orang
29
STRUKTUR ORGANISASI
SMP KARTIKA – II 3 LAHAT
KEPALA SEKOLAH
KOMITE WAKIL KEPALA SEKOLAH
TATA USAHA
Kurikulum Kesiswaan Humas Sarana Perasarana Bimbingan Konsling
WALI KELAS
SISWA
30
5.2 Hasil Penelitian
A. Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan memberikan
kuesioner yang memuat 15 pertanyaan dalam bentuk benar dan salah mengenai
pengertian Menarche dan hal-hal yang harus diperhatikan saat Menarche kepada
responden yang ada di SMP Kartika – II 3 lahat diperoleh hasil yang dapat dilihat dari
tabel dibawah ini.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri tentang Menarche di SMP
Kartika – II 3 lahat Tahun 2011.
No Pengetahuan Tentang
Menarche
Σ ( % )
1 Baik 25 46,30
2 Tidak Baik 29 53,70
Σ 54 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa gambaran pengetahuan 29 responden
(53,70 %) adalah tidak baik dan 25 responden ( 46,30 ) adalah baik.
31
B. Sikap
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan memberikan
kuesioner yang memuat 10 pertanyaan dalam bentuk sangat setuju, setuju, tidak setuju
dan sangat tidak setuju mengenai pengertian Menarche dan hal-hal yang harus
diperhatikan saat Menarche kepada 54 responden yang ada di SMP Kartika – II 3
Lahat. yang dibagi dalam dua bagian pertanyaan yaitu pertanyaan sikap untuk yang
belum mengalami Menarche dan yang sudah mengalami Menarche. diperoleh hasil
yang dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Sikap yang belum Menarche di SMP Kartika – II 3 lahat
Tahun 2011.
No Sikap Σ ( % )
1 Positif 13 44,83
2 Negatif 16 55,17
Σ 29 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa gambaran sikap siswi yang belum
Menarche adalah 16 responden (55,17 %) tidak mendukung dalam menerima Menarche
dan 13 responden ( 44,83 ) mendukung dalam menerima Menarche.
32
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sikap yang sudah Menarche di SMP Kartika – II 3 lahat
Tahun 2011.
No Sikap Σ ( % )
1 Positif 12 48,00
2 Negatif 13 52,00
Σ 25 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa gambaran sikap siswi yang sudah
Menarche adalah 13 responden (52,00 %) tidak mendukung dalam menerima Menarche
dan 12 responden ( 48,00) mendukung dalam menerima Menarche.
C. Remaja Putri
Tabel 5.4 Rincian responden yang belum mengalami Menarche dan belum Menarche
Tahun 2011.
No Kelas Menarche Belum Menarche Jumlah
1 Kelas VII 2 Orang 15 Orang 17 Orang
2 Kelas VIII 10 Orang 12 Orang 22 Orang
3 Kelas IX 12 Orang 3 Orang 15 Orang
Jumlah Sampel 54 Orang
33
BAB VI
PEMBAHASAN
1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwah pengetahuan remaja putri
tentang Menarche di SMP Kartika –II 3 Lahat yang mempunyai kriteria baik
yaitu 25 responden atau 46,30 % dan yang tidak baik yaitu 28 responden atau
53,70 % secara keseluruhan menunjukkan bahwa pengetahuan remajqa putri
tentang Menarche di SMP Kartika –II 3 Lahat termasuk dalam kategori tidak
baik.
Pengetahuan ( Knom ledge )adalah hasil tahu dari manusia yang hanya
menjawab pertanyaan ’’what ’’ misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan
sebagainya ( Notoadmojo, 2010 ).
Pengetahuan adalah hasil dari tau dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia yaitu : penglihatan, penciuman, rasa dan raba ( Notoatmojo, 2010 ).
Beberapa faktor penyebab besarnya kategori tidak baik pengetahuan dari
para remaja putri Menarche di SMP Kartika –II 3 Lahat dikarenakan
kurangnya komunikasi, informasi dan pendidikan seks remaja putri dari orang
tua.
34
2. Sikap
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwah sikap remaja putri tentang
Menarche di SMP Kartika –II 3 Lahat yang termasuk dalam kategori :
1. Sikap remaja putri yang belum mendapatkan menarche kriteria positif
(mendukung ) senang mendapatka menarche yaitu 13 responden atau
44,83 % dan negatif ( tidak mendukung ) tidak senang mendapatkan
menarche yaitu 16 responden atau 55,17 %.
2. Sikap remaja putri yang sudah mendapatkan menarche kriteria positif
(mendukung ) senang mendapatka menarche yaitu 13 responden atau 48
% dan negatif ( tidak mendukung ) tidak senang mendapatkan menarche
yaitu 16 responden atau 52 %.
Secara keseluruhan siakp remaja putri tentang Menarche di SMP Kartika –
II 3 Lahat masih menunjukkan kriteria Unfavorable. Sikap merupakan reaksi
atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu simulasi atau obyek.
Manipestasi sikap itu tidak bisa langsung di lihat tetapi dapat ditafsirkan
terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap itu merupakan kesiapan atau
kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
Sikap belum merupakan tindakan aktivitas, akan tetapi adalah predisposisi
tindakan suatu prilaku.
35
Sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu :
1. Kepercayaan ( Keyakinan ), ide dan konsep terhadap suatu objek
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
3. Kecendrungan untuk bertindak
( Notoadmojo, 2003 ).
Beberapa faktor penyebab besarnya sikap dengan kriteria negatif para
remaja putri tentang Menarche di SMP Kartika –II 3 Lahat karena dipengaruhi
kurangnya pengetahuan dari para remaja putri. Untuk itu perlu dilakukan
upaya dalam membentuk sikap yang mendukung tentang menarche yaitu
dengan meningkatkan pengetahuan mereka tentang menarche.
Remaja putri pertama kali bersentuhan langsung dengan persoalan
seksualitas pada saat ia mendapatkan menstruasi yang pertamanya. Untuk itu
pentingnya pendidikan seksual pada remaja putri agar lebih mengenal
tubuhnya. Bagaimana remaja putri memaknai fungsi tubuh mereka yang
berkaitan dengan seksualitas.
36
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan remaja putri tentang Menarche di SMP Kartika – II 3 Lahat
secara keseluruhan termasuk dalam kategori tidak baik yaitu 46,30 %
karena kurang mendapatkan informasi yang jelas tentang Menarche.
2. Sikap remaja putri tentang Menarche di SMP Kartika – II 3 Lahat secara
keseluruhan termasuk dalam kategori negatif yang artinya tidak
mendukung terhadap Menarche yaitu 54,43 % karena dipengaruhi
pengetahuan yang kurang tentang Menarche.
B. Saran
Melihat dari hasil penelitian Gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri
tentang menarche di SMP Kartika – II 3 Lahat maka peneliti mengajukan
saran :
1. Bagi institusi Pendidikan Akper Pemda Lahat
Diharapkan dapat menjadi masukan dalam penerapan penyuluhan
mahasiswa pada kelompok remaja dalam kegiatan penelitian.
37
2. Bagi SMP Kartika –II 3 Lahat
Hendaklah para guru khususnya guru biologi dapat memberika pelajaran
ektra tentang masa pubertas khususnya tentang Menarche dan diharapkan
agar bekerja sama dengan orang tua siswa untuk lebih memperhatikan dan
mengarahkan para remaja dalam masa perkembangannya agar tidak salah
mengartikan banyaknya informasi yang diterima. Karena banyaknya
informasi yang diterima remaja tidak semua benar karena butuh
pengendaliaan dari orang tua dengan cara lebih banyak meluangkan waktu
untuk dapat berkomunikasi secara terbuka dengan remaja sehingga dapat
lebih mengetahui, mengerti dan memahami perkembangan dan kebutuhankebutuhan
remaja serta serta dapat membantu dalam mencarikan solusi
bagi remaja khususnya remaja putri yang mempunyai masalah tentang
Menarche.
3. Bagi remaja putri di SMP Kartika – II 3 Lahat
Diharapkan remaja putri dapat mencari informasi yang jelas tentang
Menarche dan dapat menggunakan media komunikasi yang ada dengan
sebaik mungkin, agar tidak salah megartikan suatu informasi.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi para peneliti yang meneliti hal-hal yang berkaitan dengan Menarche,
diharapkan dapat mengkaji hal-hal yang belum dimunculkan atau belum
dibahas dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S, 1995, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
BPS Kabupaten Lahat 2010
www. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lahat. Com ( 20 Oktober 2010 )
BPS Provinsi Sumatra Selatan 2010
www. Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan. Com ( 20 Oktober 2010 )
BPS Pusat 2010
www. Badan Pusat Statistik pusat. Com ( 20 Oktober 2010 )
Derek Llewellyn- Jones,2005,Setiap Wanita, Jakarta : Delapratasa Publishing.
Manuaba I, Gde Bagus,1998, ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga
berencana.Jakarta.
Nursalam,2003,Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan,
Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo, S, 2003, Pengantar Pendidikan dan Prilaku Kesehatan, Jakarta :
Renika Cipta
Prawirohardjo, S, 2007, Ilmu Kandungan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Sarwono,Sarlito W,2010, Psikologi Remaja, Jakarta : Rajawali Pers.

PEMERINTAH KABUPATEN LA}IAT
AKADEMI KEPERAWATAN
JL. Srikaton No. 81 LK. III Pagar Agung Tetp.(0731> 3U257 Lshet
Nomor
Lamp
Perihal
: $.ffiA| &34 /AkPer/Ke#20 I 0
: I (satu) lEmbar
: Mohon Izin Perrgambilan data
bagi mahasiswa AkPer Pemda
Latnt.
Lahat,l Desember 2010
Kepada Yth,
Kepala Sekolah SMP KARTIKA
II - 3 Latnt
Di-
Lahat
Sehubungan dengan tugas akhir proses belajar mengajar mahasiswa /
mahasiswi Akper Pemda :rahat, berupa peoyusrnan Karya Tulis Ilmiatr ( KTI )
yang membututrkan data untuk penelitian Karya Tulis Ilmiah ' maka kami mohon
kiranya Bapak i Ibu dapat memberikan izin bagi mahasisura tersebut untuk
memperoleh data serta melaksanakan penelitian KTI di SMP Kanika II - 3 Lahat
dari tanggal0l s.d 23 Desember 2010 atas nama :
l. Ycni Astuti
2. Sindi FirmansYth
Dernikian pemberitahuan ini kami mmpaikan, aras perlutian dan kerjasama
yang baik diucepkan terima kasih.
//.*\*i' {'" sv,"' A u L*.
o- { L&H
40329199803 2002
PEMERINTAH KABT'PATEN I.AHAT
DINAS PTilDIDIITAN
&. Ed. E Ddrhtuetrterbb gt3D 32284 E"el : @
Lampiran : DasarNamaMahasiswaAkade,miKeperawatanPemdalahat
Tingkat III Tahun Ajaran 2010-2011
Lahat I Desember 2010
No NsmaMehasiswa LokrsiPr*ktek
1. YeNd Astuti SMPKartikaII-3 Lahat
2. $indi Firmansyah SMP KattikaII-3 Lahat
3. Meri Tri Asfisi SMA Pertaalin Lahat
4. RikaApriani SMA Pertanian Lahat
5. Lensyi Oktarita SMPNegeri 5 Lahat
6" Nopita l{axiani SMANegeri 3 Lahat
7. A, Hamidiansyah SMANegeri 2l-ahx
NIP. 19610613 198202 1003
7
PTMERINTAH I(ABUPATEN I"AI{.trT
DINAS PTilDIDIITAN
th. rol A. B;f,j hdr lr3n lrb llh. (f3t) 322ft2 Edr : @
Nomor : 421.31 4osslSeketfendik/20l0
Lampiran : 1 (satu)lembar
Perihal : Rekomendasi Pcrgambilan Drta
Mahasiswa AKPER Pemda Lahat
Tembuf$l:
L Alrademi Keperawatan
2. MahasiswqYbs.
Lahat, S Desember20l0
Kepada
Yth. 1" Kepala SMP Negeri 5 Lahat
2. Ke'pala SMP Kartika II-3 Lahat
3. Kepala SMA Negeri zLabet
4. Kepala SMA Negeri 3 Lahat
. 5. Kepala SMA Pertanian Lahat
di
Lahat
Menindaklaojuti Surat Direktur Akademi Keperawatan (AKPER) Pemda
Lalrat Nomor : 43.000l.23341Akper/Kesl20fi Tanggal 8 Desember 20.10, psrihal
Mohon Izin Pengarnbilan databagi Mahasiswa Akper Pemda Lahat.
Sehubungm denganr hal diatas pada prinsipnya Dinas Pendidikan Kabupaten
Lahat izin pengambilan data di Lingkungat! Kerja Saudara untuk
membantu penyusunan Karya Tulis Ilniatr (KTD mereka yang akan dilalaanakan
pada tanggal 01 Desember sarnpai de,ngan 23 Desember 2010. tDaftar nama
terlampir)
Demikian, atas perhatian dan kerja sailranya di ucapken terima lfisih.
, s.Pd
Dinas Pendidikan
NrP. 19610613 198202 1003
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Kelas :
Setelah mendengar penjelasan dari peneliti dalam penelitian yang dilakukan oleh
Frengky JF dalam program studi ilmu keperawatan di Akper Pemda Lahat dengan judul.
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaj Putri SMP Kartika –II 3 Lahat tentang
Mearche Tahun 2011.
Demikianlah Surat Persetujuan ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan atau
tekanan dari pihak manapun.
Responden
LEMBAR PENELITIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP
REMAJA PUTRI SMP KARIKA –II 3
TENTANG MENARCHE
TAHUN 2011
Nama : Umur :
Pernah Haid : Ya Kelas :
Tidak Perna Haid : Tidak Pernah
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda silang (X) pada huruf B bilah pertanyaan dianggap benardan pada
huruf S bila pertanyaan dianggap salah..
No
B S
1 Menarche (haid pertama kali ) merupakan pebedaan yang mendasar
antara pubertas wanita dan pria
2 Saat haid/ menstruasi yang datang pertama kali pada seorang remaja
putri yang sedang meginjak dewasa disebut menarche
3 Usia remaja putri pada waktu mengalami menstruasi pertama kali
berbeda-beda
4 Perdarahan secara siklik dan periodic pada wanita disebut haid
5 Lama haid dan menstruasi biasanya antara 3-5 hari dan ada 7-8 hari
6 Haid adalah suatu penyakit
7 Haid merupakan suatu puncak dari serangkaian yang terjadi pada
remaja putrid yang suda menginjak dewasa dan menunjukkan bahwa
dia suda mampu hamil
8 Siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan
mulainya haid yang berikutnya
9 Siklus haid yang normal 28 hari ditambah atau dikurang 2-3 hari
10 Siklus haid pada setiap wanita bervariasi karena kadar hormone
setiap wanita berbeda-beda
11 Perlindungan selama haid sangat penting agar tidak terkena penyakit
infeksi
12 Pengggunaan pembalut selama haid harus diganti secara teratur 2-3
kali sehari
13 Apabila kebersihan alat kelamin tidak dijagakuman akan muda
masuk melalui alat kemaluan
14 Umur 16 tahun belum mendapat haid adalah hal yang wajar
15 Siklus haid tidak dipengaruhi oleh stress, kelelahan fisik dan pikiran
Petunjuk pengisian
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan memberikan tanda (X)
pada jawaban yang telah disediakan :
SS : sangat setuju
S : setuju
TS : tidak setuju
STS : sangat tidak setuju
No
SS S TD STD
1 Saya akan merasa senang saat mendapatkan
menstruasi pertama kali
2 Saat mendapatkan menstruasi pertama kali saya
merasa menjadi gadis yang dewasa
3 Dan saya harus berhati-hati dalam pergaulan karena
saya sudah mampu hamil
4 Saat haid saya akan menggunakan pembalut
5 Saya akan mengganti pembalut 2-3 kali sehari
6 Saya tidak akan menghindar dari berbagai kegiatan
saat haid selama perdarahan haid tidak terlalu banyak
mengganggu
7 Bila ada teman yang mengalami haid tidak akan saya
jauhi karena haid bukan lah sebuah penyakit
8 Saat stess kelelahan fisik dan pikiran siklus haid saya
menjadi teratur
9 Saya akan mengganti pembalut setelah mandi
10 Saya akan memeriksakan diri kedokter bila sampai
umur 16 tahun belum juga mendapat haid
LEMBAR PtsNGAITIAI\T JI]I}UL PROPOSAL
GAMBARA}.I PENGETAHUA}IDA}.I SIKAP REMATA PUTRI SMP
KARTIKA -II 3 LAHAT TENTAT{G MENARCI{E TAHUN 2OI I.
MEI.{GETAIIIJI
Sindi fimaasyah
Nim.2008.0359'
ldahasiswa
eeh
Pembimbing
811 081 99703 I mt
Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat
AKADEMI KEPERAWATAN
Jl. Srikaton Pagar Agung No. 8l LK III Telpffax ( 0731 ) 324257 Lahat
LEMBAR KUNSULTASI
Nama Mahasiswa
Nim
Nama Pembimbing
Judul KTI
: Sindi Firmansyah
:2008. 0359
: Ns Abdul Somad S.Kep M.Kes
: Gambman Pengetahuan dan Sikap Rernaja Putri SMP
Kartika-II3 Lahat Tentang Menarche Tahun 2011
Lahat,
Pemda Lahat Pembimbing
nril
r.rs auau4s ,/r^as.Kep M.Kes
I
Nip. r97 Sl I 08t 99703 l00l
No Tanggal Materi Konsul Keterangan Paraf
I 28-1 l-2010 BAB I Perbaikan 1^
) t5-12-2010 BAB I ACC 4,
aJ
18-t2-2010 BAB I dan BAB II Perbaikan fl
4 2A-'2-z0rc BAB II,III dan IV Perbaikan "t 5 02-03-2011 BAB II,[I dan IV ACC \(
6 04-03-2011 Kata Pengantar,
Daftar isi, Daftar
Pustaka
ACC
\
Mengetahui
,(r
!*l LA
i,,..,r*Eri Fau
Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat
AKAI}EMI KEPERAWATAN
Jl. Srikaton Pagar Agung No. 8l LK III TelplFax (0731) 324757 Lahat
Nama Mahasiswa
Nim
NamaPembimbing
Judul KTI
LEMBAR KUNSULTASI
Sindi Firmansyah
2008.0359
Ns Abdul Somad S.Kep M.Kes
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Rer,naja Putri SMP
Kartika -II 3 Lahat Tentang Menarche Tahun 2011
Lahat,
kper Pemda Lahat Pembinnbing
^N(
e I
Ns Abdul Sgtnad S.Kep M.Kes
Nip. 197 8ll 081 99703 l00l
No Tanggal Materi Konsul Keterangan Paraf
l0-04-201r BAB V dan BAB VI Perbaikan
19.
2 15-04-201I BAB V dan BAB VI ACC r\q
J t8-05-2011 BAB VII Perbaikan 1l
4 20-05-2011 BAB VII ACC
^p 5 22-46-20tt Abstrak Perbaikan \
6 24-06-2011 Abstrak ACC
{ff
212t987032009
RIWAYAT HIDUP
Nama : SINDI FIRMANSYAH
Tempat / Tanggal Lahir : Tanjung Alam, 19 Oktober 1990
Agama : Islam
Status Dalam Keluarga : Anak ke – 1 dari 3 bersaudara
Nama Ayah : Yansah
Pekerjaan : Tani
Nama Ibu : Susilawati
Pekerjaan : Tani
Pendidikan :
1. SD Negeri 03 Tanjung Alam Tamat 2002
2. SLTP Negeri 01 Pagar Jati Tamat 2005
3. SMA Negeri 01 Pagar Jati Tamat 2008
4. Akademi keperawatan Pemda Lahat
a. Tingkat I Tahun 2008-2009
b. Tingkat II Tahun 2009-2010
c. Tingkat III Tahun 2010-2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar