ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KASUS
TUBERCULOSIS PARU(TBC)
DIRUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM
RS. IBNU SUTOWO BATURAJA
I. Pengkajian
Tanggal klien masuk : 26 November 2006
Tangal pengkajian : 5 Desember 2006
Nama pasien : Tn “ W “
Umur : 37 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Status pernikahan : Menikah
Alamat : Bandar Jaya
DX. Medik : TB Paru
Penanggung jawab
Nama : Tn “R”
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Status perkawinan : Sudah Menikah
Pendidikan : SD
Alamat : Bandar Jaya
Data pengkajian :
- Keluhan utama pengkajian
Batuk yang disertai Darah
- Riwayat perjalan penyakit (PQRST)
± 3 hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh batuk disertai darah dengan frekuensi sering. Sputum yang dikeluarkan bercampur darah dan buih.
- Riwayat kesehatan dahulu
± 2 Tahun yang lalu klien pernah menderita penyakit yang sama.
4. Riwayat penyakit keluarga
Anggota keluarga tidak pernah menderita penyakit seperti ini.
5. Keadaan umum
- Kesaaran : CM
- Status Gizi : ideal
- personal Higiene :
PENGKAJIAN FISIK :
Data sistemik
1. Sistem pernafasan
- Frekuensi : 24 x/menit
- Keadaan saat ini : batuk
- Sumbatan jalan napas : sputum bercampur darah dan buih
- Suara napas : bronki
2. Sistem kardiovaskuler
- TD : 110/70 MmHg
- Pols : 90 x/menit, irama : Reguler / teratur.
- Pengisian kapiler : < 3 detik
- Kekuatan : kuat
- Akral : Hangat
- Edema : Tidak ada
- Inspeksi : Edema tidak ditemukan
- Palpasi : Tidak terdapat benjolan pada rongga dada
- Perkusi : Tidak terdapat nyeri tekan
- Auskultasi : BJ1 dan BJ2
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3, Makanan Cairan dan Elektrolit.
- Nafsu makan : Tidak ada
- Minum : + 1000 cc/hari
- Diet : BB
- Pola makan : 3 x/hari
- Mengunyah : Normal
- Kemampuan menelan : Normal
- keadaan saat ini : mual dan muntah
4. Eliminasi
Buang Air Kecil (BAK)
Frekuensi : 6 x/hari
Jumlah : ± 1500 ml / hari
Keadaan saat ini : Tidak ada kesulitan
Buang Air Besar (BAB)
Frekuensi : 1x/hari
Keadaan saat ini : Tidak ada kesulitan
5. Neuro sensori
- Glasgow Comma Scale (GCS) E : 4, M : 6, V: 5, Total : 15
- Tingkat kesadaran : CM
- Orientasi : waktu, tempat, orang
- Sifat : Cemas
- Bicara : sesuai/teratur
- pendengaran : normal
- Penglihatan : normal
- pengecap : normal
- Kesimetrisan mata : simetris
- Sklera : putih
- Reflek mata : ada
- Pupil : Isokor
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
6. Sistem muskuluskeletal
- Rentang gerak ; Bebas
- ADL : Dibantu sebagian
- Genggaman tangan : kuat tangan kanan dan kiri
- Otot kaki : kuat kaki kanan dan kiri
- Akral : hangat
Masalah Keperawatan : Intoleransi Aktivitas
7. Sistem integumen
- Warna kulit : Hitam
- Turgor : Baik
- Luka : Tidak ada
- Memar : Tidak ada
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8. Tidur dan Istirahat
Lama tidur : 6 jam/ hari
Keadaan saat ini : Sering terbangun saat tidur.
Masalah keperawatan : Gangguan pola istirahat dan tidur
9. Sistem reproduksi
- Skrotum ; Normal
- Testis : Normal
Masalah Keperawatan : -
10. PsikoSosial
- Persepsi keluarga klien tentang penyakitnya :
Keluarga Berharap Klien Cepat Sembuh Dan Pulang Kerumah
- Yang merawat klien : Istri dan cucunya
- Hubungan dalam keluarga : Harmonis.
Masalah keperawatan : -
11. Spiritual
Agama : Islam
Kegiatan yang biasa dilakukan : Sholat 5 waktu.
Kegiatan yang tidak bisa dilakukan : Sholat 5 waktu
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.
Terapi yang diberikan :
- Cefotaxim 1 gram - Laxic 1 amp
- Kalnex 2 amp - Ramopain 2 amp
- Ulsikur 1 amp
Hasil Laboratorium:
Hb : 11.0
II. Analisa Data
Nama : Tn “ A ” Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 76 tahun No. Rekam medik : 003026
Data | Etiologi | Masalah | |||||||||||||||||||||
DS : Klien mengatakan nyeri didaerah operasi dan penisnya DO :
| Insisi jaringan Perlukaan jaringan Pengeluaran zat neurotransmitter Reseptor nyeri Korteks serebri nyeri | Nyeri | |||||||||||||||||||||
DS : 1. Klien mengatakan badannya terasa lemah dan nyerinya bertambah saat bergerak. DO :
DS : - Klien mengatakan nyeri pada daerah opersi dan penisnya. DO :
| Tindakan operatif Insisi pembedahan Trauma jaringan Terputusnya kontinuitas jaringan kulit Keterbatasan mobilitas fisik Gangguan mobilisasi fisik Insisi pembedahan Terputusnya jaringan kulit Media pertumbuhan kuman dan bakteri Resiko tinggi infeksi | Keterbatasan mobilisasi fisik Resiko tinggi infeksi |
No | Diagnosa Keperawatan | Tanggal Muncul | Tanggal Teratasi |
1. 2. 3. | Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan tindakan operatif. Keterbatasan mobilisasi fisik berhubungan dengan nyeri luka operasi Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terputusnya jaringan kulit. | 5- 12- 2006 5- 12- 2006 5 -12 - 2006 | |
IV. Perencanaan
NO | Diagnosa keperawatan | Tujuan | Intervensi | Rasional |
1 | Gangguan rasa nyama: nyeri b.d tindakan operatif. | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri klien hilang/ berkurang dengan kriteria hasil :
|
|
|
2. 3. | Keterbatasan mobilisasi fisik b.d nyeri luka operasi Resiko tinggi infeksi b.d luka operasi dan prosedur invasif | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam klien dapat mobilisasi dengan kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam klien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil :
|
1. lakukan tindakan aseptik setiap kontak dengan klien 2. ganti balutan/ bersihkan area luka 3. periksa luka setiap hari, perhatikan dan catat penyembuhan luka 4. bersihkan jaringan nekrosis 5. pertahankan sistem kateter steril, berikan perawatan kateter 6. awasi tanda vital, perhatikan demam tinggi. 7. observasi drainase dan luka sekitar supra pubik |
|
V. Tindakan Keperawatan
NO | Hari/tanggal | Diagnosa keperawatan | Implementasi | Evaluasi | Tanda tangan |
1 | Selasa 5-12-2006 16.00 WIB | Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d tindakan operatif. | 1. Mengobservasi skala nyeri dan karakteristik nyeri 2. Mempertahankan potensi kateter dan drain dari lekukan dan bekuan 3. Mengajarkan teknik relaksasi; menarik napas dalam dan menghembuskan secara perlahan-lahan. | 1. Skala nyeri 6, rasa seperti terbakar dan berdenyut-denyut 2. Aliran drain lancar, darah warna merah gelap. Aliran kateter lancar, warna merah tua disertai dengan adanya bekuan darah 3. Klien memahami dan mengikuti yang diajarkan oleh perawat | |
2. 3. | Selasa 5-12-2006 16.30 WIB Selasa 5-12-2006 17.00 WIB | Keterbatasan mobilisasi fisik b.d nyeri luka operasi Resiko tinggi infeksi b.d luka operasi dan prosedur invasif |
|
1. Area pemasangan kateter bersih 2. Aliran drain lancar, darah warna merah gelap. Tidak ada tanda-tanda perdarahan pada daerah luka. | |
NO | Hari/tanggal | Diagnosa keperawatan | Implementasi | Evaluasi | Tanda tangan |
1 | Rabu 6-12-2006 10.00 WIB | Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d tindakan operatif. |
|
| |
2. 3. | Rabu 6-12-2006 10.30 WIB Rabu 6-12-2006 11.00 WIB | Keterbatasan mobilisasi fisik b.d nyeri luka operasi Resiko tinggi infeksi b.d luka operasi dan prosedur invasif |
|
| |
NO | Hari/tanggal | Diagnosa keperawatan | Implementasi | Evaluasi | Tanda tangan |
1 | Kamis 7-12-2006 20.00 WIB | Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d tindakan operatif. |
|
| |
2. 3. | Kamis 7-12-2006 20.00 WIB Jum’at 8-12-2006 06.30 WIB | Keterbatasan mobilisasi fisik b.d nyeri luka operasi Resiko tinggi infeksi b.d luka operasi dan prosedur invasif |
1. Melakukan tindakan perawatan kateter (membersihkan darah disekitar area kemaluan klien) 2. Mengawasi tanda vital, memperhatikan terjadinya demam tinggi.
|
| |
NO | Hari/tanggal | Diagnosa keperawatan | Implementasi | Evaluasi | Tanda tangan |
2. 3. | Sabtu 9-12-2006 09.30 WIB Sabtu 9-12-2006 11.10 WIB Sabtu 9-12-2006 13. 00 WIB | Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d tindakan operatif. Keterbatasan mobilisasi fisik b.d nyeri luka operasi Resiko tinggi infeksi b.d luka operasi dan prosedur invasif | 1. Mengobservasi skala nyeri 2. Mengobservasi tanda-tanda vital 3. Mempertahankan potensi kateter dan sistem drainase dari lekukan dan bekuan.
|
3. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi | |
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KASUS
TUBERCULOSIS PARU(TBC)
DIRUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM
RS. IBNU SUTOWO BATURAJA
I. Pengkajian
Tanggal klien masuk : 26 November 2006
Tangal pengkajian : 5 Desember 2006
Nama pasien : Tn “ W “
Umur : 37 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Status pernikahan : Menikah
Alamat : Bandar Jaya
DX. Medik : TB Paru
Penanggung jawab
Nama : Tn “R”
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Status perkawinan : Sudah Menikah
Pendidikan : SD
Alamat : Bandar Jaya
Data pengkajian :
- Keluhan utama pengkajian
Batuk yang disertai Darah
- Riwayat perjalan penyakit (PQRST)
± 3 hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh batuk disertai darah dengan frekuensi sering. Sputum yang dikeluarkan bercampur darah dan buih.
- Riwayat kesehatan dahulu
± 2 Tahun yang lalu klien pernah menderita penyakit yang sama.
4. Riwayat penyakit keluarga
Anggota keluarga tidak pernah menderita penyakit seperti ini.
5. Keadaan umum
- Kesaaran : CM
- Status Gizi : ideal
- personal Higiene :
PENGKAJIAN FISIK :
Data sistemik
1. Sistem pernafasan
- Frekuensi : 24 x/menit
- Keadaan saat ini : batuk
- Sumbatan jalan napas : sputum bercampur darah dan buih
- Suara napas : bronki
2. Sistem kardiovaskuler
- TD : 110/70 MmHg
- Pols : 90 x/menit, irama : Reguler / teratur.
- Pengisian kapiler : < 3 detik
- Kekuatan : kuat
- Akral : Hangat
- Edema : Tidak ada
- Inspeksi : Edema tidak ditemukan
- Palpasi : Tidak terdapat benjolan pada rongga dada
- Perkusi : Tidak terdapat nyeri tekan
- Auskultasi : BJ1 dan BJ2
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3, Makanan Cairan dan Elektrolit.
- Nafsu makan : Tidak ada
- Minum : + 1000 cc/hari
- Diet : BB
- Pola makan : 3 x/hari
- Mengunyah : Normal
- Kemampuan menelan : Normal
- keadaan saat ini : mual dan muntah
4. Eliminasi
Buang Air Kecil (BAK)
Frekuensi : 6 x/hari
Jumlah : ± 1500 ml / hari
Keadaan saat ini : Tidak ada kesulitan
Buang Air Besar (BAB)
Frekuensi : 1x/hari
Keadaan saat ini : Tidak ada kesulitan
5. Neuro sensori
- Glasgow Comma Scale (GCS) E : 4, M : 6, V: 5, Total : 15
- Tingkat kesadaran : CM
- Orientasi : waktu, tempat, orang
- Sifat : Cemas
- Bicara : sesuai/teratur
- pendengaran : normal
- Penglihatan : normal
- pengecap : normal
- Kesimetrisan mata : simetris
- Sklera : putih
- Reflek mata : ada
- Pupil : Isokor
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
6. Sistem muskuluskeletal
- Rentang gerak ; Bebas
- ADL : Dibantu sebagian
- Genggaman tangan : kuat tangan kanan dan kiri
- Otot kaki : kuat kaki kanan dan kiri
- Akral : hangat
Masalah Keperawatan : Intoleransi Aktivitas
7. Sistem integumen
- Warna kulit : Hitam
- Turgor : Baik
- Luka : Tidak ada
- Memar : Tidak ada
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8. Tidur dan Istirahat
Lama tidur : 6 jam/ hari
Keadaan saat ini : Sering terbangun saat tidur.
Masalah keperawatan : Gangguan pola istirahat dan tidur
9. Sistem reproduksi
- Skrotum ; Normal
- Testis : Normal
Masalah Keperawatan : -
10. PsikoSosial
- Persepsi keluarga klien tentang penyakitnya :
Keluarga Berharap Klien Cepat Sembuh Dan Pulang Kerumah
- Yang merawat klien : Istri dan cucunya
- Hubungan dalam keluarga : Harmonis.
Masalah keperawatan : -
11. Spiritual
Agama : Islam
Kegiatan yang biasa dilakukan : Sholat 5 waktu.
Kegiatan yang tidak bisa dilakukan : Sholat 5 waktu
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.
Terapi yang diberikan :
- Cefotaxim 1 gram - Laxic 1 amp
- Kalnex 2 amp - Ramopain 2 amp
- Ulsikur 1 amp
Hasil Laboratorium:
Hb : 11.0
II. Analisa Data
Nama : Tn “ A ” Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 76 tahun No. Rekam medik : 003026
Data | Etiologi | Masalah | |||||||||||||||||||||
DS : Klien mengatakan nyeri didaerah operasi dan penisnya DO :
| Insisi jaringan Perlukaan jaringan Pengeluaran zat neurotransmitter Reseptor nyeri Korteks serebri nyeri | Nyeri | |||||||||||||||||||||
DS : 1. Klien mengatakan badannya terasa lemah dan nyerinya bertambah saat bergerak. DO :
DS : - Klien mengatakan nyeri pada daerah opersi dan penisnya. DO :
| Tindakan operatif Insisi pembedahan Trauma jaringan Terputusnya kontinuitas jaringan kulit Keterbatasan mobilitas fisik Gangguan mobilisasi fisik Insisi pembedahan Terputusnya jaringan kulit Media pertumbuhan kuman dan bakteri Resiko tinggi infeksi | Keterbatasan mobilisasi fisik Resiko tinggi infeksi |
No | Diagnosa Keperawatan | Tanggal Muncul | Tanggal Teratasi |
1. 2. 3. | Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan tindakan operatif. Keterbatasan mobilisasi fisik berhubungan dengan nyeri luka operasi Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terputusnya jaringan kulit. | 5- 12- 2006 5- 12- 2006 5 -12 - 2006 | |
IV. Perencanaan
NO | Diagnosa keperawatan | Tujuan | Intervensi | Rasional |
1 | Gangguan rasa nyama: nyeri b.d tindakan operatif. | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri klien hilang/ berkurang dengan kriteria hasil :
|
|
|
2. 3. | Keterbatasan mobilisasi fisik b.d nyeri luka operasi Resiko tinggi infeksi b.d luka operasi dan prosedur invasif | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam klien dapat mobilisasi dengan kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam klien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil :
|
1. lakukan tindakan aseptik setiap kontak dengan klien 2. ganti balutan/ bersihkan area luka 3. periksa luka setiap hari, perhatikan dan catat penyembuhan luka 4. bersihkan jaringan nekrosis 5. pertahankan sistem kateter steril, berikan perawatan kateter 6. awasi tanda vital, perhatikan demam tinggi. 7. observasi drainase dan luka sekitar supra pubik |
|
V. Tindakan Keperawatan
NO | Hari/tanggal | Diagnosa keperawatan | Implementasi | Evaluasi | Tanda tangan |
1 | Selasa 5-12-2006 16.00 WIB | Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d tindakan operatif. | 1. Mengobservasi skala nyeri dan karakteristik nyeri 2. Mempertahankan potensi kateter dan drain dari lekukan dan bekuan 3. Mengajarkan teknik relaksasi; menarik napas dalam dan menghembuskan secara perlahan-lahan. | 1. Skala nyeri 6, rasa seperti terbakar dan berdenyut-denyut 2. Aliran drain lancar, darah warna merah gelap. Aliran kateter lancar, warna merah tua disertai dengan adanya bekuan darah 3. Klien memahami dan mengikuti yang diajarkan oleh perawat | |
2. 3. | Selasa 5-12-2006 16.30 WIB Selasa 5-12-2006 17.00 WIB | Keterbatasan mobilisasi fisik b.d nyeri luka operasi Resiko tinggi infeksi b.d luka operasi dan prosedur invasif |
|
1. Area pemasangan kateter bersih 2. Aliran drain lancar, darah warna merah gelap. Tidak ada tanda-tanda perdarahan pada daerah luka. | |
NO | Hari/tanggal | Diagnosa keperawatan | Implementasi | Evaluasi | Tanda tangan |
1 | Rabu 6-12-2006 10.00 WIB | Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d tindakan operatif. |
|
| |
2. 3. | Rabu 6-12-2006 10.30 WIB Rabu 6-12-2006 11.00 WIB | Keterbatasan mobilisasi fisik b.d nyeri luka operasi Resiko tinggi infeksi b.d luka operasi dan prosedur invasif |
|
| |
NO | Hari/tanggal | Diagnosa keperawatan | Implementasi | Evaluasi | Tanda tangan |
1 | Kamis 7-12-2006 20.00 WIB | Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d tindakan operatif. |
|
| |
2. 3. | Kamis 7-12-2006 20.00 WIB Jum’at 8-12-2006 06.30 WIB | Keterbatasan mobilisasi fisik b.d nyeri luka operasi Resiko tinggi infeksi b.d luka operasi dan prosedur invasif |
1. Melakukan tindakan perawatan kateter (membersihkan darah disekitar area kemaluan klien) 2. Mengawasi tanda vital, memperhatikan terjadinya demam tinggi.
|
| |
NO | Hari/tanggal | Diagnosa keperawatan | Implementasi | Evaluasi | Tanda tangan |
2. 3. | Sabtu 9-12-2006 09.30 WIB Sabtu 9-12-2006 11.10 WIB Sabtu 9-12-2006 13. 00 WIB | Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d tindakan operatif. Keterbatasan mobilisasi fisik b.d nyeri luka operasi Resiko tinggi infeksi b.d luka operasi dan prosedur invasif | 1. Mengobservasi skala nyeri 2. Mengobservasi tanda-tanda vital 3. Mempertahankan potensi kateter dan sistem drainase dari lekukan dan bekuan.
|
3. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar